Membuat dan Mengatur Partisi di Windows


Setelah kita mengenal jenis partisi pada hardisk, selanjutnya kita akan mengatur dan membaginya menjadi beberapa partisi, keuntungannya jelas sekali, diantaranya: mempermudah melakukan pengorganisasian, mempercepat kinerja hardisk, menjaga keamanan data dengan pemisahan data dan sistem. Ketika sistem rusak, data tidak terpengaruh. Selain itu, mempermudah kita dalam melakukan penginstalan beberapa sistem operasi agar bisa multiple boot.

Agar tersusun rapi kita perlu untuk mengatur partisi hardisk di PC kita, secara default sebuah hardisk terdiri dari satu partisi saja sebagai tempat penyimpanan file sistem dan data-data lainnya. Ada kelemahan jika kita hanya menggunakan satu partisi saja, diantaranya kalau kita akan instal ulang Sistem Operasi, otomatis hardisk akan terformat dan data-data kita lenyap begitu saja, walaupun bisa dibackup terlebih dahulu sebelumnya namun itu akan memakan banyak waktu dan tentu saja membutuhkan media penyimpanan lain selain hardisk yang terinstal OS tersebut.

Pada Sistem Operasi Windows tersedia Disk Management untuk mengatur hardisk, tampilan yang sederhana membuatnya mudah dimengerti dan digunakan, kita tinggal membuka aplikasinya dengan membuka menu lalu arahkan kursor pada “Computer” dan klik kanan pada mouse pilih “Manage” dan klik Disk Management.


Caranya sangat mudah; tinggal sorot atau arahkan kursor pada partisi yang terlihat seperti pada gambar diatas kemudian klik kanan. Tersedia berbagai pilihan seperti: New (untuk membuat partisi baru pada area yang kosong atau unallocated), change drive letter (untuk mengubah drive letter; C, D, E dan seterusnya), format (untuk memformat/membersihkan/menghapus seluruh file dan data pada drive yang dipilih), shrink volume (untuk mengubah volume/ukuran partisi), delete volume (untuk menghapus partisi yang dipilih) dan pilihan-pilihan lainnya.


Sebagai ilustrasi, misalnya hardisk kita hanya memiliki satu partisi dan kita akan menambahkan satu partisi lagi, klik kanan partisi tersebut (biasanya drive C) lalu pilih “shrink volume” kemudian kurangi nilai yang tertera pada tab sesuai dengan keinginan Anda dalam satuan MB (MegaByte) dan klik “Shrink”, tunggu hingga proses selesai.

Nah sekarang kita mendapatkan space disk dengan label “unallocated” yang akan kita jadikan partisi kedua, klik kanan lagi pada tab “unallocated” tersebut dan pilih “New Volume” lalu klik next dan tentukan ukuran yang kita kehendaki, klik next dan next lagi tunggu proses berjalan hingga sukses. Begitu seterusnya untuk membuat partisi-partisi yang lain.


Mudah sekali bukan? Tapi penulis tetap sarankan untuk berhati-hati dalam menentukan pilihan-pilihan tersebut, karena kalau salah pilih ada kemungkinan data dan file-file yang ada di dalamnya akan lenyap. Kalau masih ragu sebaiknya backup terlebih dahulu file-file dan data-data yang dirasa penting!

Jika dirasa masih kurang lengkap pilihannya, silakan dicoba menggunakan MiniTool Prtition Wizard yang telah diulas di Blog ini, untuk mengatur partisi dengan pilihan yang lebih kompleks dan powerfull. Terima kasih :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.