Mengenal Jenis Partisi pada Hardisk


Harddisk (atau biasa ditulis hardisk) merupakan komponen vital dalam sebuah Komputer, Laptop, Notebook atau Netbook, karena pada hardisk-lah file-file sistem dan data disimpan. Ada baiknya sebelum mengatur sebuah hardisk kita mengenal terlebih dahulu jenis-jenis partisi dan file sistem untuk kemudian membaginya menjadi beberapa bagian.

Manfaat dari membagi hardisk menjadi lebih dari satu diantaranya: mempermudah melakukan pengorganisasian, mempercepat kinerja hardisk, menjaga keamanan data dengan pemisahan data dan sistem. Ketika sistem rusak, data tidak terpengaruh. Selain itu, mempermudah kita dalam melakukan penginstalan beberapa sistem operasi agar bisa multiple boot.


Partisi terdiri dari tiga jenis, yaitu:
  1. Partisi Primary, merupakan partisi utama pada hardisk yang memuat sejumlah file data. Fungsi dari partisi primary ini juga sebagai partisi yang pertama diakses komputer untuk booting. Jadi, intinya partisi tipe ini digunakan untuk menyimpan file data dari system operasi yang kemudian digunakan untuk booting sistem operasi tersebut. Bisa dibilang data dari sistem operasi tersebut disimpan disini.
  2. Partisi Extended, partisi ini juga merupakan partisi utama pada harddisk. Partisi Extended berfungsi untuk mengatasi keterbatasan pembagian partisi. Partisi Extended tidak menangani pengolahan data secara langsung. Untuk dapat menggunakannya, kita harus membuat Partisi Logical terlebih dahulu.
  3. Partisi Logical, merupakan partisi sampingan yang terdapat pada partisi Extended. Jadi, partisi Extended terdiri dari Partisi Logical.
Jenis File System

File sistem adalah metode penyimpanan dan pengaturan berbagai file dan data-data di dalam PC agar mudah dicari dan diakses. Proses pembuatan file sistem disebut dengan format. Sistem operasi pada umumnya menerapkan file sistem yang berbeda satu sama lain.

Berikut adalah file sistem Pada Microsoft Windows:
  1. FAT 16 adalah jenis file sistem yang mulai digunakan pada saat DOS. FAT 16 dapat menyimpan data hingga 2 GB.
  2. FAT 32 adalah file sistem yang mulai diperkenalkan pada Windows 95. FAT 32 tidak menyediakan fasilitas enkripsi pada file sistem sehingga keamanan operasi menjadi rentan.
  3. NTFS adalah file sistem yang mulai diperkenalkan pada Windows NT. Menggunakan beberapa fungsi tambahan kompresi, enkripsi, kuota, dan kecepatan yang lebih baik dari pada FAT 32.
Dan berikutnya adalah file sistem di linux:
  1. Ext2 adalah file sistem yang diperuntukan untuk Linux. Ext2 membagi file sistem menjadi blocks. Secara teori dengan block 1 KB, Ext2 dapat menyimpan satu file hingga 16 GB dengan besar partisi mencapai 4 TB( Tera Byte).
  2. Ext3 adalah penerusan dari Ext2 dengan penambaham fitur journaling file system. Journaling file system adalah file sistem yang menyimpan log perubahan di jurnal sebelum ditulis ke dalam harddisk sehingga file sistem tidak corrupt ketika komputer mati tiba-tiba atau sistem yang crash.
  3. Ext4 dirilis secara stabil berawal dari kernel 2.6.28. Ext4 mempunyai pengalamatan 48-bit block yang artinya dia akan mempunyai 1EB=1,048,576 TB ukuran maksimum file size-nya, fast fsck, journal check-summing, dan defragmentation support. Reiser file sistem memiliki jurnal yang cepat, mirip Ext3 file sistem. Dibuat berdasarkan balance tree yang lebih cepat dan efisien dalam pemanfaatan disk. Jika kita menulis file 100 bytes, hanya ditempatkan dalam satu blok. File sistem lain menempatkannya dalam 100 blok dan menghemat disk sampai 6 %.
  4. Swap adalah jenis file sistem yang digunakan sebagai virtual memori. Virtual memori adalah bagian dari hardisk yang digunakan untuk menyimpan data-data memori apabila memory penuh. Besar swap yang dibutuhkan 2 x kapasitas RAM. Namun, bila Anda memiliki memori yang besar, anda cukup gunakan 1 x kapasitas RAM atau lebih kecil.
Demikian pengenalan singkat tentang partisi pada hardisk, semoga bermanfaat.